Sumber foto: ntask manager |
"If you buy things you don't need, soon you will have to sell things you need." - Warren Buffet.
Tips 1: Nabung, Nabung, Nabung!
Mari menabung sebelum buntung. Menabung, terdengar klise ya? Tapi nasehat orang tua ini sangat berguna dalam mengatur keuangan. Saving bisa menyelamatkan kita pada saat-saat tertentu. Kalau memang belum bisa nabung banyak, tak masalah nabung sedikit. Nanti lama-lama jadi bukit, kan?
Tips 2: Hindari Paylater
Paylater? Duh jauh-jauh deh! Fitur Paylater sekilas memang memudahkan. Tapi jangan terlena, fitur itu bisa jadi jebakan yang menggiring kita ke kondisi besar pasak daripada tiang.
Kenapa saya bilang begitu? Karena di kehidupan nyata, saya sudah ketemu contohnya.Ada seseorang yang saya kenal, dia biasa memakai Paylater di online market. Lalu saking banyaknya dia tidak bisa bayar dan jumlahnya lebih dari penghasilannya yang tidak pasti, akhirnya dia kelilit hutang.
Mungkin ada yang berfikir, sebenarnya menggunakan Paylater tidak jadi soal, asal menggunakannya dengan baik. Memang, tapi kalau kata saya mah, hindari selagi bisa! Hindari saat masih mungkin! Segera lepas kalau baru masuk.
Memang, dalam kasus ini, kontrol diri itu penting. So, tips nomor 3 adalah tahu batas diri.
Tips 3: Tahu Batas Diri
Beli ini dan itu, wajar kok! Serius! Kamu mau beli motor atau mobil? Kamu mau jalan-jalan ke Raja Ampat, Derawan atau Wakatobi sebulan sekali? Atau bahkan mau umroh dan haji? Namanya juga manusia, sangat manusiawi kalau "aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali". Eits tapi, harus tahu batas diri.
Batas diri yang dimaksud disini adalah jangan sampai pengeluranmu melampaui batas penghasilanmu. Banyak pakar keuangan yang memberikan ilmunya. Salah satunya, Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management melalui laman kompas.com. Kamu pernah dengar prinsip 10-20-30-40? Angka itu adalah angka persentase untuk membagi penghasilan agar penggunaannya terkontrol. Rinciannya adalah 10% untuk kebaikan, 20% untuk masa depan, 30% untuk cicilan dan 40% untuk kebutuhan.
Menurut saya, kebutuhan kebaikan bisa diartikan sebagai sedekah, memberi orang tua, keponakan, dll. Masa depan tentu saja untuk kebutuhan di masa mendatang. Untuk cicilan, kalau kita tidak punya cicilan bisa dimasukkan ke pos masa depan dan sebisa mungkin jangan dimasukkan pada kuota kebutuhan. Dan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari yang perlu kita kelola secerdas mungkin.
Kalau kamu punya versi penyisihan sendiri tak masalah kok. Asal sudah seimbang ya! Eh boleh juga kalau mau diceritakan di kolom komentar, biar kita sama-sama belajar. :)
Tips 4: Play Hard Smart, Work Hard Smart
Play hard, work hard? Ah, sudah nggak jaman. Sekarang apapun harus mengaktifkan smart mode. Kita bukan romusa, sesekali kita boleh jalan-jalan, dan sesekali boleh makan-makan enak. Tapi tetap harus cerdas-cerdas merencanakannya. Jangan sampai kita main terus atau belanja terus tanpa memperhitungkan keuangan ya. :)
Well, itulah tips-tips menyiasati keuangan bagi freelancer seperti saya. Ada tips terakhir sih sebenernya, yaitu "you know yourself more than anyone else", jadi percaya sama diri sendiri aja kalau kamu bisa ngatur keuanganmu sendiri walau tidak ada uang masuk setiap bulan. Dengan begitu, kita tak akan merasakan yang namanya besar pasak daripada tiang. :)
Hindari pay letter perlu digaris bawahi tuh. Aku sebagai orang yang punya gaji tetap benar-benar nggak berani mbak... ambil cicilan atau apapun itu yang letter letter hahaha
ReplyDeleteSama mbak, saya juga. Takut keterusan :(
Delete