Skip to main content

Pengalaman Mandi Gratis di Bandara KLIA Malaysia

Pengalaman di KLIA

Tanggal 6 Februari 2020, Kilas Balik - Pengalaman Mandi Gratis di Bandara KLIA Malaysia. Malam itu aku melenggang dengan koper ditangan kananku menuju bus stop KL Sentral. Sebelumnya, kira-kira pukul 8 malam, aku bicara pada staf hotel di meja receptionist. Aku menanyakan, jika naik bus dari KL Sentral menuju KLIA, pemberhentian pertama apakah KLIA dulu atau KLIA 2 dulu. Karena aku menggunakan Saudia, maka aku perlu menuju KLIA Terminal 1. Ternyata bus akan mengantar penumpang ke terminal 1 terlebih dahulu. Oh, baik, berarti aku akan turun di pemberhentian kedua, begitu pikirku. "Loh kok? Bukannya sudah benar turun di KLIA 1, Ta?"

Iya benar. Karena aku mau mandi dulu, hehehe. Terakhir mandi pagi jam 9, biar segar dan tidur nyenyak di penerbangan, kuputuskan untuk mandi dulu. Sayangnya, di KLIA Terminal 1 belum ada fasilitas mandi gratis. Adanya di KLIA Terminal 2. Jadi aku turun di terminal 2.

Ini adalah pengalaman pertama mandi di bandara buatku. Di Indonesia, tepatnya di Soekarno Hatta Terminal 3 juga ada fasilitas mandi gratis ini. Namun bagiku, letaknya cukup mudah dijumpai. Berbeda dengan di KLIA Terminal 2 ini. Karena baru pertama kali, aku cukup meraba-raba sih. Awalnya, aku mencari informasi di forum jalan-jalan Backpacker International. Dan diinfokan untuk fasilitas mandi gratis di KLIA ada di dekat KK Mart dekat konter check-in.

Saat turun dari bus dan masuk ke area KLIA Terminal 2, aku melihat KK Mart disana. Tepat di lantai dasar itu. Lalu aku cari di sekitar itu, tapi ternyata tidak ada tulisan Tandas alias Toilet. Aku lupa kalau waktu baca info di forum itu, lokasi KK Martnya bukan di lantai 1 itu. Lalu aku sempat menanyakan ke petugas, dan dia menjawab, "tidak ada disini, adanya di hotel itu." Ya, di lantai itu ada beberapa hotel bandara yang kita bisa mandi juga beristirahat, namun berbayar alias tidak gratis tentu saja.

Setelah itu aku coba tanya teman yang sudah pernah, dia bilang dekat tempat check-in, tapi lupa lantai berapa. Yasudah akhirnya aku berjalan mencari tanda konter check-in. Bahkan sempat buka google maps. Setelah berjalan akhirnya aku lihat banyak konter check-in domestik di lantai 3. Cepat-cepat aku mencari KK Mart, and got it. Betul sekali, disamping KK Mart itu ada tulisan toilet. Lalu aku masuk dan alhamdulillah menemukan pintu-pintu kamar mandi, lengkap dengan gambar shower sebagai petunjuk kalau memang bisa mandi disana. Sorry saya tidak sempat mengambil gambar apapun, karena tidak ingin mengeluarkan HP atau kamera waktu itu. Plus lelah sekali buat sekedar ambil foto.

Pengalaman mandi di KLIA

Jadi patokannya kalau kita ingin mandi gratis di Bandara KLIA Malaysia adalah:

👉menuju ke Terminal 2 KLIA

👉naik ke Lantai 3, bagian check-in counter Domestic Flight

👉cari KK Mart (warna kuning atau orange, saya lupa) di ujung belakang, yang disampingnya ada tanda toilet 

Oke. Sudah ketemu tempat mandinya. Lalu aku sedikit mengamati keadaaan. Ada 3 kamar mandi (atau 4 ya, aku lupa), dengan shower diatasnya. Tapi bagian paling kanan pintunya rusak. Waktu itu aku bawa koper dan tas, dan tentu saja sendiri. PR banget nih, tidak ada yang jagain koper. Yaudah bismillah aku pikirku, koper aku taruh di kamar mandi yang rusak itu, biar tidak menghalangi jalan. Lalu tas aku bawa masuk ke kamar mandi, ada 1 gantungan yang bisa dipakai untuk menggantung. Setelah mandi selesai, aku keluar, koperku utuh dan aman-aman saja. Alhamdulillah.

Oh, di dalam kamar mandi khusus wanita itu, ada 2 petugas waktu itu sedang bercakap-cakap dengan Bahasa Melayu. Setelah aku selesai dan pindah ke depan kaca buat benerin hijab, disapa sama beliau, ramah kok, "segar ya dek mandi malam-malam." Kalau dalam Bahasa Indonesia begitulah kira-kira kata beliau. Dan di kamar mandi paling kiri waktu aku datang juga sedang dipakai mandi, dan dia selesai lebih dulu.

Well, begitulah pengalamanku mandi gratis di KLIA. Selesai, lalu aku keluar dan kembali ke bus stop lagi, buat nunggu suttle bus antar terminal. Dan ternyata tidak sampai 5 menit, bus datang, lalu aku masuk deh menuju terminal 1.

Baca juga: Highlight Perjalanan 'Umroh Backpacker?'

-

Tanggal 6 Februari 2020, Kilas Balik - Kisah Bodoh dan Lucu di Stasiun. Kisah ini aku bagikan di postingan akun facebook sebelumnya. 

Apa yang aku alami setahun lalu bagaikan obat. Saat dalam keadaan limbung, saya mengingatnya. Saat sedang tidak tahu harus berbuat apa, aku mengenangnya. Dan salah satu hal terbaik yang pernah kulakukan, makanya diingat. Ada kisah lucu, menarik, unik, dan kisah lainnya.

Kali ini aku akan menuliskan kisah hari terakhirku di Kuala Lumpur. Hahaha setiap kali mengingatnya, aku tertawa. Menertawakan kebodohan yang tidak disadari. Memang benar kata orang dahulu, kebodohan (jahiliah) itu bahaya sekali.

Hari itu hari terakhir aku di KL sebelum bertolak ke Istanbul, di tanggal 7. Flight dini hari dari KLIA menuju IST Airport, kalau tidak salah ingat jam 3 pagi, tapi sejak jam 1 malam sudah sibuk di Gate check in.

Hari sebelumnya, aku keluar hotel pukul 10an. Aku hanya pesan kamar hingga siang itu, yang artinya aku punya lebih dari 12 jam untuk -tidak tahu untuk apa- explore kota. Aku meninggalkan koper di hotel, lalu aku keluar. Banyak tempat yang kudatangi sampai sore hari, hampir maghrib, aku berniat kembali ke hotel untuk ambil koper.

Sore itu, terakhir, aku berada di sekitar area KLCC Tower. Mengamati street art yang dipasang sepanjang jalan -kenangan- hehehe. Begitulah sampai aku memutuskan untuk kembali ke hotel dan berjalan ke stasiun LRT terdekat. Hotel yang kutinggali sebelumnya ada di KL Sentral.

Sampai di LRT, aah iya waktunya jam pulang kerja. Banyak orang, tapi tertib, rapi dan mau antri. Akhirnya aku masuk setelah 2 kereta dengan rute ke arah Putra Heights lewat dan penuh. Kereta yang kunaiki pun penuh. Aku berdiri sepanjang perjalanan, sambil mengamati info pemberhentian stasiun. Sampai tersadar aku kelebihan 2 stasiun. Seharusnya aku turun dan pindah kereta, hehehe. Sempat berfikir, aku lanjutin sampai ke Putra Heights aja deh. Eh tapi nanti makin lama, yasudah aku turun.

Selepas turun aku ikut keluar stasiun, dengan pikiran kalau LRT ke arah sebaliknya bisa diakses lewat pintu lain. Lalu aku keluar stasiun, mencari cara bagaimana menuju ke seberang. Tidak mungkin kan, aku loncat diatas rel hahaha. Lalu ketemu jalan kecil, yang literally adalah terowongan dibawah rel. Sewaktu berjalan, ada seorang perempuan yang dari fisiknya aku mengenali kalau beliau keturunan India. Beliau menyapa-ku dan menanyakan mau kemana. Lalu kujawab kalau aku mau ke KL Sentral jadi aku perlu menuju ke pintu stasiun arah sebaliknya. Eh ternyata salah dong. Ah alhamdulillah, makasih akak! 

Setelah diterangkan, aku ikuti sarannya dan sampai deh. Ketika aku sampai di line arah ke KLCC lagi, aku haus banget. Gara-gara tadi jalan cepet biar nggak ketinggalan kereta. Lalu aku ambil botol minum di tas meminumnya. Saat itu stasiun tak ada satu orang calon penumpang pun kecuali aku, hahaha. Setelah minum, belum juga kembali memasukkan botol ke tas, ada suara dari segala arah, melalui speaker. Dalam bahasa Indonesia, intinya suara lelaki yang aku dengar mengatakan "mohon tidak makan dan minum di area stasiun." hahahaha

Wuh maluu uuu. Karena tak ada seorangpun disitu dan aku masih pegang botol minum, sangat-sangat jelas pesan itu ditujukan buat aku seorang. Kocak, hahaha. Aku tahu sih makan/minum di dalam transportasi publik tidak boleh. Tapi kalau di area stasiun baru kali itu aku tahu hahahaa bodoh kali kau nak!

~

Btw, setelah semuanya mulus hingga aku sampai di bandara KLIA kurang lebih jam 10 malam, aku lantas mandi di bandara. Fyi, mandi di bandara (secara gratis) sekarang mudah dijumpai. Tapi informasinya tidak banyak. So aku putuskan untuk menulis info mandi gratis KLIA itu di blog aku. Monggo..


Comments

Popular posts from this blog

MAX FASHION Tunjungan Plaza 6

Yeay, buat arek arek Suroboyo pecinta fashion, kini makin banyak pilihan toko fesyen. 28 Mei 2019 lalu, MAX FASHION, salah satu retail fesyen terbesar di Timur Tengah dan Asia selatan membuka gerainya di Tunjungan Plaza 6. Toko ini adalah toko ketiga yang dibuka di Indonesia, setelah dua lainnya dibuka di Jakarta. Siapa MAX FASHION? Seperti apa koleksinya? Yuk keep reading ya! I’ll share it to you .. Pembukaan Max Fashion Tunjungan Plaza 6 Surabaya MAX FASHIONS resmi membuka gerai pertama di Surabaya yaitu di Tunjungan Plaza 6 Lantai 2. Gerai seluas 1.094 meter persegi itu menyediakan fashions laki-laki juga perempuan, dewasa juga anak-anak. MAX FASHIONS merupakan merek value fashion terbesar di Timur Tengah, Afrika Utara dan India yang menyediakan fashion basic hingga pakaian yang menggambarkan trend paling baru alias kekinian. Mr Rajesh Kulkarni, Country Manager of MAX FASHIONS Indonesia mengatakan bahwa MAX FASHIONS memiliki sekitar 2000 style dengan harga dibawah Rp1

PENGALAMAN UMROH MANDIRI BERSAMA IBU

My best view of 2023, alhamdulillah 😍 “Umroh itu bukan ibadah bersama-sama, umroh itu ibadah mandiri, maka bapak ibu harus paham apa yang dilakukan saat umroh.” Kurang lebih begitulah pesan Ustad Faridl, pembimbing umroh kami, saat manasik. Walau aku tak ingat persis kalimat yang beliau ucapkan, namun aku sepakat dengan apa yang beliau sampaikan. Kendati berangkat  dari Indonesia   beserta rombongan, plus serangkaian kegiatan di tanah suci dilakukan berkelompok, namun sama halnya dengan salat wajib, “rangkaian” umroh mulai dari miqat hingga tahalul menjadi urusan pribadi, alias perkara mandiri antara manusia dengan pencipta-Nya. *** Minggu lalu, adik tingkatku saat kuliah, Febri, tiba-tiba menanyakan perihal umroh melalui Whatsapp chat . Singkatnya, ia menanyakan panduan ibadah selama umroh. Bermula dari percakapanku dengannya, aku terinspirasi untuk membuat tulisan tentang pengalaman umrohku ini. Karena aku yakin banyak muslim dan muslimah yang juga ingin tahu mengenai proses umro