“Saya jatuh hati pada warna merahnya. Warna yang begitu senada dengan bus yang bergerak di jalanan London. Kini, tiap hari saya menemuinya di jalanan Surabaya." Begitulah kesan pertama saya pada Suroboyo Bus. Saya ingat, suatu pagi di Bulan April, Suroboyo Bus yang baru di- launching itu tak sengaja tertangkap kamera handphone saya. Pagi itu, saya sedang ingin berjalan santai dari Siola ke Tunjungan Plaza. Menapaki trotoar yang lebar dan nyaman. Dan sesekali saya mengabadikan momen di kanan-kiri Jalan Tunjungan. Suroboyo Bus melintas di Jalan Tunjungan | Foto pribadi Selepas hari itu, keinginan untuk menaikinya semakin kuat. Syukur , selang 5 hari saya libur, dan berujung dengan menjajal satu-satunya bus di Indonesia yang hanya menerima sampah sebagai pembayarannya itu. *** Matahari belum begitu tinggi. Jam di tangan masih menunjukkan pukul 8. Saya berjalan santai menuju jalanan yang bertuliskan BUS STOP lengkap dengan area bercat merah. Di sekitar S...
Just as the stomach needs to be fed, nourishing the brain is also essential. Of course, reading is the best way to nourish it.