Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2018

Referensi Artikel Menyibak Buih-Buih Citarum

Artikel dengan judul Menyibak Buih-Buih Citarum adalah salah satu artikel panjang yang dipost disini . Referensinya adalah sebagai berikut. Referensi Tulisan Feature: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 04/Prt/M/2015 Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai Profil Sungai Citarum diakses dari website Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, http://bbwscitarum.com Profil Sungai Citarum diakses dari website citarum.org, http://citarum.org/tentang-kami/sekilas-citarum.html Data debit Sungai Citarum diakses pada website BPS, https://www.bps.go.id/statictable/2017/11/14/1984/rata-rata-harian-aliran-sungai-tinggi-aliran-dan-volume-air-di-beberapa-sungai-yang-daerah-pengalirannya-lebih-dari-100-km2-2015.html Penelitian pencemaran bahan kimia studi kasus di Citarum yang diterbitkan oleh Greenpeace diakses melalui http://www.greenpeace.org/seasia/id/PageFiles/469...

MENYIBAK BUIH-BUIH CITARUM

Menyibak Buih-Biuh Citarum/ ANTARA FOTO-AGUNG RAJASA Citarum. Siapa tak pernah mendengar nama sungai terpanjang di Jawa Barat ini? Bertahun-tahun Citarum menjadi objek bermasalah yang penanganannya belum juga tuntas. Berbagai persoalan muncul, termasuk buruknya kualitas air. Padahal sungai dengan panjang 297 km ini memiliki potensi dan manfaat yang besar bagi kehidupan. Tak hanya manusia, banyak makhluk lain yang hidupnya bergantung pada Citarum. Bila polusi air terus menerus terjadi, tinggal menunggu waktu, masalah yang lebih besar akan mengakar. Sekilas Tentang Citarum Peta Wilayah Sungai Citarum | Untuk resolusi asli kunjungi link ini . Citarum mulai mengalir dari hulu yang ada di Gunung Wayang, selatan Kota Bandung. Melewati lebih dari 10 kabupaten/kota, aliran Citarum bermuara di Laut Jawa. Berbanding lurus dengan predikat sungai terpanjang, Citarum juga memiliki daerah aliran sungai (DAS) terluas se-Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.4/PRT/M/2015...

KATA FOTO 2. RAMADAN PAGI DI KAWASAN RELIGI

Hari minggu kemarin sempat mengunjungi Kawasan Ampel. Saya sudah menuliskannya  disini . Dan inilah beberapa foto yang sempat saya abadikan. Masjid utama masih dalam proses pembersihan, seluruh pagar di tutup Gembok masjid Kawasan utama masjid yang bersih Entah mengapa, ini menarik menurut saya Tempat ini akan begitu ramai saat menjelang shalat Masuk ke area makam Sunan Ampel Sesekali pengunjung menuju area makam sunan Sesekali pengunjung menuju area makam sunan (2) Biasanya, area ini akan penuh sesak Gentong-gentong berisi air siap minum, biasanya penuh sesak Lengang Beberapa ibu berseragam pink di koridor Kawasan Makam Mbah Soleh, sepi. Menikmati kesepian Ampel Istirahat tanpa perlu takut ada yang mengganggu Kakek itu satu-satunya yang saya temui dalam kondisi mengaji Sayang banget tak terawat Mungkin umurnya lebih tua dari saya Kurma yang ditata super rapi Bisa leluasa memilih b...

Referensi Artikel Tentang Lamun

Hi there, Gimana udah baca dong artikel saya tentang lamun. Yes, artikel yang barusan saya publish, Selamatkan Lamun Sebelum Manyun! Kalau kalian belum akses bisa banget klik Selamatkan Lamun Sebelum Manyun! Artikel yang lumayan panjang. Karena memang niatnya ikut mengedukasi, sosialisasi juga mengkampanyekan lamun. Dulu, sewaktu kuliah, ada mata kuliah wajib namanya Perencanaan Kawasan Pesisir. Karena memang salah satu concern PWK ITS adalah pesisir. Nah, mata kuliah ini tidak tanggung-tanggung ada 3 kali. PKP 1, PKP 2, dan PKP 3. Masing-masing 3 SKS. Ada kuliah lapangan juga. Dan di mata kuliah inilah kali pertama mendengar istilah LAMUN. That's why, waktu DSCP Indonesia dan KKP bikin project artikel, langsung excited banget buat ikutan. Selain itu akhir tahun lalu, sewaktu ada kegiatan di Banggai Laut, juga kagum banget lihat ekosistem lamun yang bener-bener ada bintang laut, nemo, dan kawan-kawannya. Nah, karena lumayan diniati bikin artikel  Selamatkan Lamun Sebelum M...

Selamatkan Lamun Sebelum Manyun!

Lamun di Perairan Indonesia Timur/ Dokumen Pribadi Pernah mendengar kata lamun? Bukan! Bukan melamun! Tetapi “Lamun”. Salah satu ekosistem yang ada di wilayah pesisir. Satu-satunya tumbuhan berbunga yang bisa hidup di laut. Jangan dibayangkan seperti rumput laut. Lamun bukan rumput laut. Keduanya berbeda. Lamun dikenal dengan seagrass , sedangkan rumput laut dikenal dengan seaweed . Well, harus diakui memang, sebagai ekosistem penting pesisir, lamun mungkin tidak setenar mangrove atau terumbu karang. Tetapi eksistensinya begitu penting bagi kelangsungan hidup ekosistem laut. Plus bagi kita, manusia. Tentang Lamun “Lamun: any of various grass like plants that inhabit coastal areas.” ~Kamus Merriem Webster (2003) dalam Booklet Status Lamun 2017 Menilik pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 200 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun, lamun didefinisikan sebagai tumbuhan berbunga yang hidup dan tumbuh di laut dangk...