Skip to main content

Catatan Kecil Tentang Memasak [Untuk Pemula] 1


Banyak yg gak tahu, garam beda merk beda juga asinnya. Sama aja kaya sampoo, beda merk beda jg berasanya di rambut. Sama juga kecap atau saos, beda merek tingkat kental dan pedasnya udah beda. Itu kenapa masak itu butuh konsistensi. Gak cuma sekali gagal terus bye. Saya pernah di rumah ceritanya mau bikin somay. Somaynya sih jadi, baksonya enak, tahunya enak, kentang sama telur sudah perfect cooked. Tapi, sambelnya alias bumbunya zonk. Mbakku komentar ini bumbu apaaaaaaa. Hahahaha. Tapi buat ngedem sih bilangnya, "ya gapapa sih, namanya juga baru bikin." Hahahaha. Tahu gak hari itu gagal kenapa? Karena nguleg kacangnya gak konsisten, pertama ponakan yg saya minta buat ngehalusin. Eh dianya bilang, kok gak halus halus ya? Hahaha alhasil pindahlah ulegan ke tangan saya. Yes, saya gak percaya sih kalau dibilang begitu itu bikin "cemplang". Bahkan saya aja gak tahu apa iti cemplang. Yang saya pelajari hari itu adalah, menguleg punya seni. Bebannya harus sama, ritmenya senada. Kalau gak cempang sudah.

Waktu Memasak

Memasak. Memasak bukan hanya tentang enak atau tidak enak. Bagi saya, memasak juga berkaitan dengan manajemen waktu. Setidaknya memasak butuh waktu antara 1,5 jam hingga 2 jam. Untuk menu masakan rumahan normal dan lengkap. Normal dalam artian bukan masakan yg membutuhkan waktu lama seperti masak rendang atau opor. Lengkap dalam artian ada sayur, lauk, nasi dengan satu atau dua tungku kompor. Dan satu orang yang memasak. Itu sudah termasuk cuci peralatan yg digunakan. Keluar dapur sudah rapi lagi.
Walaupun tidak setiap kali memasak saya mengamati waktu, tetapi beberapa kali catatan waktu saya selalu kisaran itu. 1,5 jam hingga 2 jam. Ini menarik. Terlebih tidak semua sekolah umum di Indonesia memiliki mata pelajaran memasak. Padahal memasak menjadi kompetensi "wajib" bagi perempuan. Maka waktu memasak ini tidak pernah ada standartnya. Seperti satu ditambah satu sama dengan dua.
Menghitung waktu memasak buat saya adalah managemen waktu tersendiri. Humm.. Saya termasuk jarang banget memasak di rumah, paling kalau pada keluar kota, dan tak ada yg memasak. Kecuali waktu kost di Jogja atau di Batam. Memasak jadi agenda yg intensitasnya lebih sering dibanding di rumah.
Nah saat ada kegiatan di luar tepat pukul 8, maka setidaknya pemasak sudah harus selesai pukul 6.30. Apalagi kalau tipe perempuan yg mandi lama dan make up super lama. Belum lagi kalau ditambah pakai hijab style-nya dian pelangi. Taking time, indeed.
Untuk selesai pukul 6.30, bila dihitung mundur, maka jam 5 sudah harus start memasak. Untuk para calon ibu yg bekerja, manajemen ini sulit sekali. Karena ternyata tidak berhenti di waktu saja. Masak itu kelihatannya sepele, tidak banyak energi yg keluar. Tapi.... melelahkan. Belum lagi kalau ke tempat kerjanya harus kena macet.
Terlepas dari itu, memasak itu menyenangkan. Sensasinya tidak bisa diceritakan. Apalagi kalau makanannya enak, tidak gosong, tidak overcook, and soon. Memasak jadi "me time" yg manjur.
Catatan ini hanya berlaku bagi perempuan yg ingin bekerja dan tidak ingin memiliki PRT. Ladies, you should manage your time wisely!



Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Mandi Gratis di Bandara KLIA Malaysia

Tanggal 6 Februari 2020, Kilas Balik - Pengalaman Mandi Gratis di Bandara KLIA Malaysia. Malam itu aku melenggang dengan koper ditangan kananku menuju bus stop KL Sentral. Sebelumnya, kira-kira pukul 8 malam, aku bicara pada staf hotel di meja receptionist . Aku menanyakan, jika naik bus dari KL Sentral menuju KLIA, pemberhentian pertama apakah KLIA dulu atau KLIA 2 dulu. Karena aku menggunakan Saudia, maka aku perlu menuju KLIA Terminal 1. Ternyata bus akan mengantar penumpang ke terminal 1 terlebih dahulu. Oh, baik, berarti aku akan turun di pemberhentian kedua, begitu pikirku. "Loh kok? Bukannya sudah benar turun di KLIA 1, Ta?" Iya benar. Karena aku mau mandi dulu, hehehe . Terakhir mandi pagi jam 9, biar segar dan tidur nyenyak di penerbangan, kuputuskan untuk mandi dulu. Sayangnya, di KLIA Terminal 1 belum ada fasilitas mandi gratis. Adanya di KLIA Terminal 2. Jadi aku turun di terminal 2. Ini adalah pengalaman pertama mandi di bandara buatku. Di Indonesia, tepatnya di ...

MAX FASHION Tunjungan Plaza 6

Yeay, buat arek arek Suroboyo pecinta fashion, kini makin banyak pilihan toko fesyen. 28 Mei 2019 lalu, MAX FASHION, salah satu retail fesyen terbesar di Timur Tengah dan Asia selatan membuka gerainya di Tunjungan Plaza 6. Toko ini adalah toko ketiga yang dibuka di Indonesia, setelah dua lainnya dibuka di Jakarta. Siapa MAX FASHION? Seperti apa koleksinya? Yuk keep reading ya! I’ll share it to you .. Pembukaan Max Fashion Tunjungan Plaza 6 Surabaya MAX FASHIONS resmi membuka gerai pertama di Surabaya yaitu di Tunjungan Plaza 6 Lantai 2. Gerai seluas 1.094 meter persegi itu menyediakan fashions laki-laki juga perempuan, dewasa juga anak-anak. MAX FASHIONS merupakan merek value fashion terbesar di Timur Tengah, Afrika Utara dan India yang menyediakan fashion basic hingga pakaian yang menggambarkan trend paling baru alias kekinian. Mr Rajesh Kulkarni, Country Manager of MAX FASHIONS Indonesia mengatakan bahwa MAX FASHIONS memiliki sekitar 2000 style dengan harga dibawah Rp1...

PENGALAMAN UMROH MANDIRI BERSAMA IBU

My best view of 2023, alhamdulillah 😍 “Umroh itu bukan ibadah bersama-sama, umroh itu ibadah mandiri, maka bapak ibu harus paham apa yang dilakukan saat umroh.” Kurang lebih begitulah pesan Ustad Faridl, pembimbing umroh kami, saat manasik. Walau aku tak ingat persis kalimat yang beliau ucapkan, namun aku sepakat dengan apa yang beliau sampaikan. Kendati berangkat  dari Indonesia   beserta rombongan, plus serangkaian kegiatan di tanah suci dilakukan berkelompok, namun sama halnya dengan salat wajib, “rangkaian” umroh mulai dari miqat hingga tahalul menjadi urusan pribadi, alias perkara mandiri antara manusia dengan pencipta-Nya. *** Minggu lalu, adik tingkatku saat kuliah, Febri, tiba-tiba menanyakan perihal umroh melalui Whatsapp chat . Singkatnya, ia menanyakan panduan ibadah selama umroh. Bermula dari percakapanku dengannya, aku terinspirasi untuk membuat tulisan tentang pengalaman umrohku ini. Karena aku yakin banyak muslim dan muslimah yang juga ingin tahu mengen...